"Kesepakatan..mari kita buat kesepakatan"kata monster itu.
"Tidak,tidak akan ada kesepakatan,"kata orang bermata besar.
"Setuju,mari kita buat kesepakatan,"kata orang bermulut besar.
Lalu,kebun orang bermulut besar itu ditumbuhi banyak sekali bunga-bunga cantik. Orang bermata besar kian lama kian miskin. Perutnya lapar,tak bisa ditahan.
Sementara...orang bermulut besar tiap hari bersenang-senang,tak bisa ditahan. Ia memakan buah-buahan yang tumbuh di kebun bunganya. Orang yang bermulut besar itu tidak sadar,
bunga-bunganya menjadi layu. Waktu ia menyadarinya,sudah terlambat. Sadar bahwa kebunnya tak bisa ditumbuhi bunga lagi,orang bermulut besar itu membuka mulutnya,lalu.."Hwaa..hwa.." menangis kencang sambil memaki-maki. Menyesal,seharusnya tidak membuat kesepakatan dengan monster.
Orang bermata besar,perutnya kian lapar,kian lapar, dan sekarat.. Dia menangis tersedu-sedu sambil memaki-maki. Andai ia mau membuat kesepakatan dengan monster.
Kesepakatan..mari kita buat kesepakatan.Kata monster itu
(diambil dari MONSTER)
"Tidak,tidak akan ada kesepakatan,"kata orang bermata besar.
"Setuju,mari kita buat kesepakatan,"kata orang bermulut besar.
Lalu,kebun orang bermulut besar itu ditumbuhi banyak sekali bunga-bunga cantik. Orang bermata besar kian lama kian miskin. Perutnya lapar,tak bisa ditahan.
Sementara...orang bermulut besar tiap hari bersenang-senang,tak bisa ditahan. Ia memakan buah-buahan yang tumbuh di kebun bunganya. Orang yang bermulut besar itu tidak sadar,
bunga-bunganya menjadi layu. Waktu ia menyadarinya,sudah terlambat. Sadar bahwa kebunnya tak bisa ditumbuhi bunga lagi,orang bermulut besar itu membuka mulutnya,lalu.."Hwaa..hwa.." menangis kencang sambil memaki-maki. Menyesal,seharusnya tidak membuat kesepakatan dengan monster.
Orang bermata besar,perutnya kian lapar,kian lapar, dan sekarat.. Dia menangis tersedu-sedu sambil memaki-maki. Andai ia mau membuat kesepakatan dengan monster.
Kesepakatan..mari kita buat kesepakatan.Kata monster itu
(diambil dari MONSTER)
Posting Komentar