Kemarin sore pas lagi buka FB saya shock melihat status Pidta yang muncul paling atas di Home.
Ibu Harini meninggal.
Awalnya saya masih nggak percaya, namun setelah melihat status yang sama milik Zul di bawahnya, saya baru benar-benar percaya.
Tanpa sadar air mata saya mengalir begitu saja.
Bu Harini,
beliau adalah guru mata pelajaran Seni Rupa saat saya duduk di bangku kelas 3 SMA 3 Semarang. Beliau adalah seorang guru yang sangat ramah, baik, sabar dan disiplin. Selain itu beliau juga merupakan seseorang yang sangat menghargai seni dan karya orang lain.
Saya ingat beliau selalu mengumpulkan dan menyimpan karya-karya terbaik dari tahun ke tahun,
saya juga ingat saat beliau sangat mengapresiasi dan memuji gambar saya :')
Ingatan saya kembali ke dua tahun yang lalu,
teringat dengan tugas-tugas yang diberikan beliau,
salah satunya tugas gambar perspektif,
yang mungkin menurut beberapa teman saya begitu sulit,
tapi bagi saya begitu menyenangkan,
bahkan Seni Rupa menjadi pelajaran favorit saya dan selalu saya tunggu-tunggu
Mungkin karena beliau lah jiwa seni yang ada di diri saya bangkit kembali.
Kalau bukan karena beliau, mungkin saat ini
saya tidak masuk ke BFM,
saya tidak suka membuat desain,
dan saya mungkin akan apatis dengan seni.
Ahh, kenapa orang baik selalu cepat pergi.
Saya menyesal saya belum sempat bertemu dengan beliau lagi setelah saya lulus SMA.
Sebenarnya bulan Juli lalu saya sudah mendapat kabar bahwa beliau sedang dirawat di rumah sakit karena Kanker Serviks.
Sebenarnya saya sudah diajak untuk menjenguk beliau.
Sebenarnya saya sangat ingin untuk berangkat ke RS. Karyadi dan menemui beliau.
Tapi kenapa akhirnya saya tidak berangkat ke sana
Dan saya benar-benar sangat menyesal dan terpukul mendengar kabar kepergian beliau kemarin sore.
Menyesal tidak sempat bertemu dengan beliau untuk terakhir kalinya.
Dan sekarang yang bisa saya lakukan hanya mendoakan beliau.
Semoga semua amal dan ibadah beliau diterima olehNYA
Selamat tinggal bu Harini, kami akan selalu mengenangmu :')
Posting Komentar