Impian saya tentang dunia kesehatan Indonesia

kalau dipikir-pikir, setiap tahun lulusan dokter itu jumlahnya ribuan. tahun ini saja kakak tingkat saya tahun 2004,2005 akan diwisuda sebagai dokter. satu angkatan jumlahnya kira-kira 200an. berarti lulusan dokter dari FKUI tahun ini berjumlah 400. wow angka yang fantastis bukan? Tapi kalau dipikir, angka sebesar itu saja baru satu universitas, padahal jumlah fakultas kedokteran di negeri ini banyak sekali, baik negeri maupun swasta. ckckck, berarti memang setiap tahun Indonesia itu mencetak banyak sekali dokter baru.
Tapi, kenapa saya masih sering mendengar kalimat:
"Indonesia masih butuh banyak dokter, masih banyak desa-desa yang tidak memiliki dokter di pelosok tanah air".
Padahal setiap tahun saja lulusan dokter segitu banyaknya, entah kenapa saya juga bingung menjawab kalimat di atas.

Yang jelas saya memiliki mimpi, mengenai dunia kesehatan Indonesia,
saya ingin sekali di setiap desa di seluruh Indonesia itu memiliki satu dokter. satu dokter yang benar-benar mengenal setiap penduduk yang ada di desa tersebut. dan dokter tersebut bersedia mengunjungi setiap rumah penduduk secara rutin. sehingga kesehatan setiap orang di desa tersebut bisa dipantau. mungkin sejenis dokter keluarga, seperti itu. yang penting setiap orang di Indonesia itu memiliki seorang dokter yang tahu dan terus memantau kondisi kesehatannya. dengan begitu bukankah tingkat kesehatan di Indonesia akan lebih maju?data-data kesehatanpun lebih mudah diperoleh.

tapi sayangnya sampai saat ini impian saya tersebut belum terwujud,
mungkin di kota-kota besar memang sudah terwujud, tapi di desa-desa kecil yang terpencil sama sekali belum.

semoga impian saya ini terus memotivasi saya untuk belajar dan bekerja keras di kampus saya sekarang dan semoga kelak impian saya ini akan terwujud.
Amin :)

Apa sih bagusnya Komik?

Kalau ditanya seperti itu saya pasti langsung menjawab dengan panjang lebar dan berapi-api serta penuh dengan emosi, hahahha. maklum saja saya penggemar berat komik/manga.

Saya mulai membaca komik sejak saya mulai bisa membaca, yaitu saat saya duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Komik pertama saya adalah Doraemon (dan sampai sekarang pun saya masih suka, hehe). Komik itu dibelikan sebagai hadiah karena saya sudah bisa membaca. Dan mulai saat itulah saya benar-benar jatuh cinta dengan komik, hahahaha.

Selain Doraemon, waktu itu komik favorit saya adalah Gober Bebek, dan saat saya sudah duduk di sekolah dasar saya mulai membaca Detective Conan. Saat itu saya benar-benar ketagihan membaca komik, tentu saja tidak sampai mengabaikan pelajaran sekolah, hehe. Setiap ada diberi uang saya pasti memakainya untuk membeli komik. Bahkan saat saya ulang tahun pun hadiah yang saya minta adalah komik, hehe.

Sampai duduk di bangku SMP pun kecintaan saya membaca komik tidak hilang. Apalagi saat saya duduk di bangku SMA, saya makin menjadi-jadi membaca komik, hahaha. Setiap pulang sekolah pasti saya menyempatkan diri ke persewaan komik dan menyewa 5-10 komik setiap harinya, parah banget, hahaha.

Walaupun saya cewek tapi entah kenapa saya lebih tertarik membaca shonen manga(komik untuk cowok) daripada shoujo(komik untuk cewek), hehe. Bahkan koleksi komik saya di rumah rata-rata shonen manga, ada sih beberapa shoujo, itupun karena dibelikan.

Nah, back to the topic. Apa sih bagusnya baca komik?
Menurut saya baca komik itu bermanfaat banget. Cocok seperti pepatah "Buku adalah Jendela Dunia". Sepertinya pengetahuan yang saya dapat sampai saat ini, sebagian besar adalah didapatkan dari komik. Saya jadi tahu banyak hal mulai dari kapal yang dipakai Colombus untuk keliling dunia sampai segala kebudayaan Jepang. Apalagi komik/manga itu banyak genrenya. Ada yang tentang olahraga, kedokteran, musik, makanan, sejarah dan lain-lain. Itu berarti makin banyak pengetahuan yang didapatkan.

Saya sangat menghargai perjuangan para mangaka untuk membuat manga. Mulai dari cari materi, bikin name, rapat dengan editor, bahkan dikejar-kejar deadline. Bahkan saya lebih menghargai mangaka daripada novelis(maaf kalau ada yang tersinggung, hehe). Karena untuk membuat manga satu chapter saja butuh perjuangan dan kerja keras. Jadi mulai sekarang janganlah memandang sebelah mata sebuah manga, hehehhe :P

Best Manga Couple


10. Nobi Nobita and Shizuka Minamoto (Doraemon)
9. Candy & Anthony (Candy Candy)



8. Mizuki Ashiya & Izumi Sano (Hana Kimi)


7. Takamura Uru & Shindou (Happy Cafe)

6. Sakura Kinomoto and Syaoran Li (Cardcaptor Sakura)/(Tsubasa:Reservoir Chronicle)
bahkan kisah mereka muncul di dua manga karangan Clamp


5. Mashiro Moritaka and Miho Azuki (Bakuman)

penasaran bagaimana mereka nantinya setelah mashiro benar-benar menjadi mangaka dan azuki menjadi seiyuu



4. Matsuura Yuu & Koishikawa Miki (Marmalade Boy)


3. Shinichi Kudo and Ran Mouri (Detective Conan)
Sweet and complicated. Conan cepatlah kembali menjadi shinici :P


2. Risa Koizumi and Atshusi Otani (Lovely Complex)
Cewek tinggi dan cowok pendek yang selalu bertengkar, tapi ternyata sama-sama menyukai umibozu.




*udah ada dorama nya juga

1. Miiko and Eguchi Tappei (Miiko Desu!)


I think they're the best :) Selalu membuat saya tersenyum saat membaca kisah mereka. Pengen cepet-cepet melihat akhir kisah mereka nanti, hehe

*Actually i didn't put it in order, except for Miiko and Tappei :P

Ending Shaman King


Mungkin ending manga terjelek yang pernah saya baca adalah shaman king. maaf bukannya mengejek, tapi ini benar-benar tidak sesuai dengan harapan saya. T.T

Padahal ceritanya menarik dan sulit ditebak, tapi sayangnya kenapa endingnya harus begitu. Hanya diperlihatkan sekilas mereka yang sudah dewasa dalam satu chapter. Mana akhir shaman fight nya gag jelas. benar-benar kecewa dengan hiroyuki takei saat itu.

Well, itu mungkin pemikiran saya saat membaca volume terakhir Shaman King, volume 32. Tapi mungkin pemikiran itu sedikit berubah saat saya membaca Shaman King KangZengBang, walaupun endingnya tidak lebih bagus daripada ending sebelumnya tapi lumayan lebih jelas daripada sebelumnya.

Paling tidak di Shaman King Perfect Edition ini dijelaskan bagaimana pertarungan legendarisnya berakhir dan bagaimana akhirnya yoh dan yang lainnya berkumpul lagi saat dewasa.

Yang membuat saya penasaran, siapa sebenarnya istri Ren?
Saya search di internet katanya Iron Maiden Jeanne
Benar-benar terkesan maksa deh kayaknya -__-"

Tapi ya sudahlah, paling gag saya sedikit terpuaskan dengan membaca ending shaman king yang baru, hehehe.

Semoga saja ending one piece nanti lebih memuaskan daripada ini :)

sotoy deh -__-"

Kejadian pertama

Awalnya bermula gara-gara saya mau mendownload suatu program di hp, saat sedang menunggu hasil download tiba-tiba hp saya mati. lah, ini kenapa mati. sebelum saya sempat panik, tu hp udah nyala lagi. lega deh, masalah selesai, pikir saya.

Tapi justru dari situlah masalah dimulai. pas saya mau ngecek hasil downloadan tadi, kok rasanya ada yang aneh, dan ternyata Memory Stick Micro (M2) saya gag mau kebaca!!!!Langsung saya buka casing hp dan saya ambil m2 nya, lalu saya coba pasang lagi. Gag ngefek! Parah. Pasti ini gara-gara tu program yang saya download ada virusnya(padahal situsnya terpercaya :(, huhu). Nyebelin!!!!Tu program bikin saya kehilangan M2 saya, padahal 2GB, mana gratis lagi karena bawaan dari hp nya.

Akhirnya saya mulai menjalani hidup tanpa M2 itu, hampa rasanya. Mana usb lg saya yang ada mp3 nya hilang entah ke mana, jadilah saya dengerin lagu dari hp. Karena M2 saya ilang".otomatis saya gag bisa dengerin lagu kalo lagi gag bawa laptop dan sedang bosan menunggu kuliah.

Ok, cukup cerita M2 nya, nah sekarang kita ke point ceritanya.

Waktu saya pergi ke bekasi bareng om dan sepupu saya (saya tinggal di asrama, tapi tiap minggu pergi ke tempat tante saya di bekasi, hehe), saya meminta untuk mampir dulu ke Giant untuk menyerahkan masalah M2 dan hp saya itu ke ahlinya. Niatnya sih mau ke counter SE, tapi karena waktu itu udah jam-jam mau tutup dan counter SE nya gag ketemu-ketemu akhirnya ke counter hp biasa.

Setelah saya menceritakan masalah M2 dan hp itu kepada mas-mas penjaga counternya (ada 3 orang kalo gag salah), salah satu mas-mas nya mulai mengutak-atik hp saya dan mengecek slot m2 nya.

Trus tiba-tiba dia bilang, wah ini sih gara-gara dipaksa ya masangnya, liat deh sampe 2 garisnya kegeser (intinya dia ngomong kayak begitu lah).trus mas-mas yang lain manggut-manggut mengikuti apa yang dibicarakan mas-mas pertama.

Saya langsung berkomentar karena memang saya nggak pernah melakukan kekerasan itu pada m2 dan hp saya. saya mencoba meluruskan, mas itu kayaknya rusak di m2 nya deh kena virus.

Eh, si mas-masnya tetep kekeuh bilang itu yang rusak slotnya dan musti diganti sama fleksibel-
fleksibelnya juga. Bahkan dia udah minta mas-mas kedua untuk mencarikan fleksibel untuk hp saya.Sotoy abis.

Tentu saja saya gag mau lah, masa hp saya mau dibongkar, orang yang rusak M2 nya kok. akhirnya saya pulang dan mengecek hape saya sekali lagi untuk mencari bagian yang dikatakan mas-mas sotoy tadi. Saya gag tau namanya apa cuma di slot m2 kan ada kayak garis-garis kuningan gitu, nah ada dua garis yang geser dari garis yang lain, tapi pas saya cek m2 nya, emang bentuknya kayak gitu!!

Bukti lagi kalo yang rusak m2 saya saat saya, Uli dan Didha pergi nonton Indonesia Open. Waktu itu baterai hp Uli dan Didha habis, padahal kita mau foto-foto dan gag bawa kamera. Untungnya baterai hp saya masih tersisa, tapi m2 saya kan rusak jadi gag bisa nyimpen banyak foto. Untung memory hp Didha juga m2, jadi dia mengusulkan untuk memakai M2 nya. Bismillah, dan ternyata m2 nya bisa kebaca di hape saya.

Hwa!!!!Ternyata emang bener kan m2 nya yang rusak, untung waktu itu saya gag manut aja, kalau gag hape saya pasti udah dibongkar, diganti fleksibelnya dan saya harus sia-sia membayar. Dasar tu mas-mas sotoy. Gimana ya nasibnya orang yang manut-manut aja waktu disuruh ganti ini itu sama si mas-mas sotoy.Hmm

Kejadian Kedua

Kalau kejadian ini baru beberapa hari yang lalu saat saya sedang pulang ke Solo. Kali ini posisi saya bukan korban kayak kemaren, tapi sebagai pengamat.

Waktu itu saya sedang berusaha mencari program Adobe Illustrator untuk mengerjakan tugas magang BFM yang belum kunjung saya kerjakan (ampun kak, hehe). Sahabat saya, Jayanti atau Jay mengusulkan untuk menginstal program tersebut di suatu pusat komputer di Solo. Sebenarnya saya punya sih programnya, tapi trial, dan Ai portable yang saya download dari internet nggak mau jalan :(

Sampai di 'meja konsultasi' nya saya langsung duduk di kursi paling kanan. Di sebelah saya ada seorang cewek dan cowok, kayaknya sih pacaran. Si mbak yang cewek(ya iyalah) sedang mengecek laptopnya yang kayaknya baru selesai diservis. Ada tiga mas-mas penjaga meja tersebut. Yang paling kiri sedang asik mengutak-atik laptop, yang tengah sebut saja mas-mas pertama, yang paling kanan sebut saja mas-mas kedua. Karena sepertinya mas-mas pertama dan kedua sedang kosong maka saya bertanya kepada mereka,
"Mas bisa install Adobe Illustrator"
"Bisa", kata Mas-mas pertama.
"Ada Adobe InDesign juga?"
"InDesign itu masuknya photoshop juga kan?" tanya mas-mas pertama mulai sotoy ke mas-mas kedua.Trus tiba-tiba langsung ngomong sebelum dijawab"ada kok".
"CS3 aja deh mas, semuanya", kata saya, daripada repot-repot, maksud saya creative suit CS3 master collection.
Trus dia mulai ngomong panjang lebar,"CS3 itu banyak lho mbak, semua produk adobe itu namanya CS3 ", katanya dengan nada meremehkan.
Dalam hati saya mulai panas, saya juga tahu, dari dulu saya juga udah pake, dasar ni orang mulai nyebelin deh.
"Iya mas, gag papa, semuanya aja, soalnya pasti nanti kepake".
Mas-mas pertama nanggepin lagi " Jangan bilang kepake semua mbak, banyak lho itu", masih dengan nada meremehkan.
"Gag papa, semua aja", saya tetep kekeuh. Emang sih mungkin gag bakal kepake semua tapi sebagian besar iya, photoshop, illustrator, indesign, fireworks,dreamweaver, after effects, flash, dll.Semua pasti saling melengkapi buat bikin satu karya.

Lalu saya mengeluarkan laptop saya dari tas.
Si mas-mas pertama bergumam ke mas-mas kedua, "Wah laptop kecil ya, kuat gag tuh".
Saya mulai panas, dalam hati, "enak aja ngejek laptop saya, walaupun kecil tapi dalamnya gag kalah dari laptop gede, lagian ini bukan notebook".
Saya menanggapi dengan enteng "kuat kok mas, saya udah pernah install sebelumnya dan gag ada masalah".
"Adobe nya 20GB lho, muat gag, kalo laptop kecil sih biasanya gag muat".
"Muat kok mas", jawab saya berusaha tenang. Orang masih ada free sampe 287GB kok.
Lalu mas-mas kedua menanggapi, "ini dalemnya Dual core kok".
Saya dalam hati lagi,"untung deh mas-mas yang satunya mudeng".
Mas-mas kedua segera menginstal adobe di laptop saya, sambil bertanya,"Mau yang mana aja, dipilih, atau mau semua?".
Karena mempertimbangkan waktu yang sudah sore dan baterai laptop saya yang menipis gara-gara semalam belum saya charge saya memutuskan hanya menginstall photoshop, Ai, dan indesign.

Sambil menunggu installan, saya ngobrol dengan Jay. Nah, mbak-mbak di samping saya tadi tiba-tiba mulai komplain ke mas-mas pertama. Masalahnya laptopnya kalo ditaruh di meja berdenging keras banget, tapi pas diangkat dan dipangku bunyinya berhenti.
Mas-mas pertama memulai lagi kesotoyannya,"Wah mbak, ini mesti ditinggal, nanti saya liat dalemnya, kayaknya yang rusak hardwarenya".
Mbak-mbak itu langsung menanggapi"Tapi ini udah masuk 75ribu kemaren kan?"
"Ya nggak dong mbak, kan beda, kemaren kan softwarenya, ini hardwarenya".
Nada bicara si mbak-mbak mulai meninggi" Gag bisa dong mas, orang pas saya bawa ke sini belum bunyi kok, pas udah selesai diperbaiki baru bunyi, berarti salah sini dong".
Pacarnya juga mulai membela," Iya dong, berarti ini kesalahan pas memperbaiki kemarin".
Si mas-mas pertama membantah,"ya nggak mungkin, wong kemarin kan softwarenya, gag mungkin mempengaruhi hardwarenya jadi begini", lalu mulai sotoy lagi"nanti saya bongkar ini, dicek hardwarenya".
Si mbak-mbak kayaknya gag rela laptopnya harus dibongkar, mana disuruh bayar lagi, padahal bukan salah dia. Sebelum pertikaian berlanjut, datanglah teknisi yang lain sebut saja mas-mas penyelamat.
"Kenapa to?"tanya mas-mas penyelamat ke mas-mas pertama.
"Ini ni, laptopnya maunya digendong, kalo ditaruh bunyi, kayaknya mesti dibongkar buat dicek".
"Coba sini", kata mas-mas penyelamat.

Laptop tersebut kemudian dibawa oleh mas-mas penyelamat menjauh dari medan pertempuran si mbak-mbak dan mas pertama.
Si mas-mas pertama ngoceh lagi, "Trus mbak maunya gimana?ditinggal saja, nanti saya tanyakan ke bos saya, soalnya ini kasus baru, saya belum pernah ketemu kasus kayak begini".
Si mbak-mbak jawab,"Ya pokoknya saya maunya laptopnya gag bunyi lagi kayak gitu".

Trus mas-mas penyelamat datang dan meletakkan laptop di meja. Anehnya udah gag bunyi. Dan mau tau sodara-sodara, kenapa udah gag bunyi??
"Volume mikrofonnya kegedean", jawab mas-mas penyelamat simpel.
Dalam hati saya ngakak, tu kan sotoy banget sih ni mas-mas. Cuma volume mic aja sampe mau dibongkar tu laptop, kasian banget. Parahnya tu mas-mas pertama sama sekali gag merasa bersalah dan kayaknya sih tetep sotoy kayak begitu, ckckkck.

Pesan moral dari cerita ini : Kalau mau melakukan sesuatu, harus benar-benar menyadari, kompeten apa gag, kalau misalnya ternyata masalahnya kita gag begitu paham, lebih baik serahkan ke orang yang lebih mengerti. Apalagi kalau mau mengambil tindakan, harus dipikirkan matang-matang, apakah tindakan tersebut perlu dilakukan.

Coba saja liat kedua kejadian di atas, kalau misalnya hp saya dan laptop si mbak-mbak itu jadi dibongkar, kan merugikan orang lain.

Mengapa akhirnya saya di FKUI

Memang benar dari kecil saya sangat ingin menjadi seseorang dengan jas putih dan stetoskop itu

Bahkan impian tersebut mengaburkan impian saya untuk menjadi seorang egyptolog yang berpetualang mengobrak-abrik Mesir

Oleh karena itu setiap orang yang mempertanyakan ‘mau jadi apa saya nanti’, pasti saya jawab dengan mantab

“DOKTER”

Entah kenapa dahulu saya memutuskan ingin menjadi dokter

Jawaban yang saya ingat hanya ‘untuk menolong orang’

Ya, mungkin bagi semua orang jawaban tersebut hanya jawaban yang sangat sederhana dan sangat umum

Dan mungkin dikatakan oleh semua orang yang ingin menjadi dokter

Namun, jawaban tersebut berarti segalanya bagi saya

Dan dari hari ke hari tekad saya untuk menjadi seorang dokter semakin membesar dan tidak tertahankan lagi

Apalagi saat saya melihat bagaimana buruknya kondisi kesehatan masyarakat Indonesia yang tinggal jauh dari ibukota

Bahkan tekad tersebut juga semakin menguat saat saya membaca manga ataupun menonton film yang berceritakan tentang dunia kedokteran

Maka saat saya duduk di kelas 3 SMA, saya tidak perlu lagi pusing-pusing mencari jurusan apa yang nanti akan saya masuki

Jelas jawabannya adalah Fakultas Kedokteran

Biar bagaimanapun saya harus belajar dengan keras untuk masuk ke Fakultas Kedokteran dan menjadi seorang dokter

Karena pasien-pasien saya telah menunggu saya

Dan saya tidak ingin mengecewakan mereka

Masalahnya,

Fakultas Kedokteran Universitas mana??

Saya tahu, tidak masalah universitas apapun asal diri kita sendiri berusaha keras, Universitas hanya memfasilitasi

Namun saya juga sadar, Universitas yang telah mempunyai nama jelas sangat diperhitungkan saat mencari pekerjaan nantinya

Bahkan masuk ke FKUI sama sekali tidak pernah terlintas di pikiran saya

Selama ini saya justru sangat ingin melanjutkan ke FK UGM,

Mungkin karena sejak kecil saya tinggal di Solo dan orang-orang di sekitar saya berkata bahwa UGM adalah Universitas yang bagus

Tapi ternyata masuk ke FK UGM hanya sekedar dalam pemikiran saya saat saya mendapatkan formulir PPKB UI

Tentu saja saya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut

Apalagi setelah saya tahu bahwa FKUI merupakan Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia

Saat itu saya merubah mind set saya dan banting setir mengejar FKUI

Saya tidak berpikir bahwa saya akan diterima di FKUI lewat jalur PPKB

Nilai saya mungkin tergolong bagus di SMA saya, namun bukankah ini menyangkut seluruh SMA di Indonesia

Bahkan saya tidak memenangkan perlombaan apapun di SMA

Apalagi saat saya bergabung di sebuah forum tempat berkumpul anak-anak SMA yang mengikuti PPKB UI

Saya begitu tidak percaya diri melihat nilai-nilai mereka dan segudang prestasi mereka

Namun sebagai manusia yang bisa saya lakukan hanya berusaha dan berdoa

Oleh karena itu begitu pendaftaran SIMAK UI dibuka, saya langsung mendaftarkan diri saya

Tentu saja dengan pilihan pertama FK dan pilihan kedua Fasilkom karena ketertarikan saya memang hanya di dua bidang tersebut

Kecuali arkeologi mungkin, namun tidak di Indonesia

Sehabis sholat saya selalu memohon hal yang sama dan saya meminta doa dari semua orang yang saya kenal

Namun pengumuman tersebut tak kunjung datang

Satu per satu teman yang saya kenal di forum telah diterima, adapula yang tidak

Saya semakin cemas

Apalagi hari ujian SIMAK UI semakin dekat, tanggal 1 Maret 2009

Jujur saat itu saya sama sekali belum yakin dengan apa yang telah saya pelajari

Saat TO saja saya tidak pernah tembus FKUI

Saya akui saya memang kurang sungguh-sungguh dalam belajar

Saya sudah sangat pesimis saat itu

Saya semakin giat berdoa

Dan ternyata pada tanggal 20 Februari 2009,

Allah menjawab doa saya.

Alhamdulillah saya diterima di FKUI melalui jalur PPKB

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah saat itu juga

Dan saya segera mengabari keluarga dan sahabat-sahabat saya

Saya bersyukur sekali atas apa yang telah Allah berikan

Memang benar Allah memberikan apa yang terbaik bagi kita, bahkan hal tersebut belum pernah terlintas di pikiran kita

Seperti saya, yang sama sekali tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk melanjutkan pendidikan di FKUI

Fakultas Kedokteran tertua sekaligus terbaik di Indonesia

Dan sekarang saya begitu bangga bersama mereka, teman-teman dan rekan sejawat saya yang sangat saya sayangi,

FKUI 2009.

Nb : Dan mungkin mengapa sekarang saya berada di FKUI, karena di sini saya bisa bertemu dengan dia yang mungkin saja jodoh saya, hehehehe.

abcs