Seminar STOVE-EX

Hari ini hari kedua pelaksanaan STOVE-EX, acara hari ini adalah seminar yang dimulai dari pukul 8 pagi. Mahasiswa FKUI angkatan 2009 wajib datang dan membuat resume mengenai seminar yang diadakan hari ini, namun karena saya adalah salah seorang anggota panitia, jadi saya tidak diwajibkan untuk membuat resume.

Awalnya saya agak malas untuk mengikuti seminar ini, apalagi saya bahkan tidak mengetahui apa yang akan dibicarakan dalam seminar ini, hahaha(mohon jangan ditiru XP). Ternyata permasalahan yang diangkat pada seminar ini adalah mengenai rokok. Hal yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya : Bukannya masalah rokok adalah masalah yang sangat sering diangkat?Apa lagi yang perlu dibicarakan?. Bahkan saya sempat berpikir, saya sudah bosan berbicara mengenai rokok dan bahayanya, sepertinya hal itu terus saja diberitahukan. Namun ternyata pemikiran saya salah besar. Selama mengikuti seminar ini saya mendapatkan banyak hal yang belum saya ketahui sebelumnya, ternyata masih banyak fakta mengenai rokok benar-benar asing di telinga saya.

Pembicara pada seminar ini antara lain perwakilan dari kementerian lingkungan hidup, mantan menteri lingkungan hidup 1999-2001, Fuad Baradja, serta SekJen ISMKI. Semua narasumber benar-benar memberikan materi yang membuka pikiran dan mata saya. Ternyata selama ini saya tenggelam dalam kebutaan tentang rokok, padahal saya pikir saya sudah tehu banyak tentang rokok.

Berikut fakta-fakta yang entah kenapa BARU saya ketahui:
1. Saya tidak mengetahui ternyata masih ada rakyat Indonesia yang belum mengerti tentang bahaya merokok, bahkan saat mereka menderita sesak napas akibat rokok mereka berkata: "Saya berhenti merokok karena SEDANG sesak napas.Rokok itu tidak menyebabkan penyakit kok". Saya hanya bisa termenung, selama ini saya pikir semua orang sudah mengetahui tentang bahaya rokok, saya sendiri sudah bosan mendengar tentang bahaya rokok. Hal ini membuktikan bahwa informasi mengenai bahaya rokok belum merata.
2. Indonesia adalah satu-satunya negara di ASIA yang hingga batas akhir(tahun 2009) tidak mau meratifikasi FCTC, padahal Indonesia merupakan negara ketiga pengonsumsi rokok terbesar.
3. Harga rokok di Indonesia paling murah di antara negara lain di seluruh dunia.
4. Ternyata hanya Indonesia dan Zimbabwe lah yang masih menayangkan iklan rokok di televisi. Bahkan di Indonesia, iklan rokok terpampang di mana-mana, rokok menjadi sponsor banyak acara pendidikan, hiburan, keagamaan, dll.
5. Kenaikan perokok generasi muda di Indonesia merupakan nomor satu di dunia.
6. Lahan tembakau di Indonesia sangat banyak. Bahkan pohon-pohon ditebangi untuk ditanami tembakau.
7. Lebih dari 50% perokok adalah kalangan ekonomi rendah. Bahkan seorang nelayan yang mempunyai pendapatan maksimal 50 ribu sehari menghabiskan 22.500 untuk membeli rokok. Dua anaknya masih sekolah, sedangkan dua anak lainnya putus sekolah. Dia bahkan mengaku lebih baik anaknya tidak sekolah daripada dia tidak merokok. Saya terdiam mendengar hal ini, bagaimana anak-anak Indonesia tidak putus sekolah jika orangtuanya lebih memilih rokok daripada pendidikan anak mereka.
8. Rokok membunuh banyak orang jauh lebih banyak daripada nuklir setiap tahunnya.



Namun kenyataannya menteri kesehatanpun mengatakan bahwa hal ini sudah terlambat. Jika rokok dilarang, negara tidak akan mendapatkan devisa yang besar(kenyataannya biaya impor rokok lebih besar dari ekspor), dan akan membuat tenaga kerja menganggur(padahal gaji buruh dan petani tembakau memiliki pendapatan yang paling sedikit di antara buruh dan petani sektor lainnya).Para petani dan buruh bahkan lebih memilih pindah ke sektor lain.
Padahal kampanye anti rokok selama ini tidak bermaksud untuk menutup industri rokok dan melarang rokok, yang diminta hanyalah menaikkan bea cukai rokok maksimal agar harga rokok menjadi mahal dan masyarakat kalangan bawah tidak bisa membeli rokok(pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan). Dengan demikian pemerintah juga mendapat banyak keuntungan dari cukai rokok dan pendapatan tersebut bisa dialokasikan untuk sektor lainnya.

Semoga saja masalah rokok di negara ini cepat terselesaikan. Dan sebagai generasi muda, jangan pernah mencoba untuk merokok karena sekali kita mencoba, kita tidak akan bisa lepas dari jeratan mesin pembunuh massal tersebut.
abcs